Karena seni bela diri kempo waktu itu menjadi bagian dari latihan bagi para calon bhiksu, dengan sendirinya ilmu itu harus mempunyai dasar falsafah yang kuat. Dengan dilandasi agama Budha, yaitu tidak boleh membunuh dan menyakiti, maka semua kenshi
(pemain Kempo) dilarang menyerang terlebih dahulu sebelum diserang. Hal
ini menjadi doktrin Kempo, bahwa "perangilah dirimu sendiri sebelum
memerangi orang lain". Berdasarkan doktrin ini mempengaruhi pula susunan
beladiri ini, sehingga gerakan teknik selalu dimulai dengan
mengelak/menangkis serangan dahulu, baru kemudian membalas. Selanjutnya
disesuaikan menurut keadaan serangan lawan.
Dharma selalu mengajarkan bahwa disamping dilarang menyerang juga
tidak selalu setiap serangan dibalas dengan kekerasan. Sehingga dalam
ilmu kempo itu lahirlah apa yang berbentuk mengelak saja. Cukup
menekukkan bagian-bagian badan lawan, kemudian mengunci dan apabila
terpaksa barulah dilakukan penghancuran titik-titik lemah lawan. Bentuk yang pertama dikenal sebagai Juho dan yang berikutnya sebagai Goho. etiap kenshi diharuskan menguasai teknik Goho (keras) dan Juho (lunak),
artinya tidak dibenarkan apabila hanya mementingkan pukulan dan
tendangan saja dengan melupakan bantingan dan kuncian.
Sumber: http://id.wikipedia.org/wiki/Shorinji_Kempo
Tidak ada komentar:
Posting Komentar